@ Candi Borobudur |
Senin, 6 Mei 2013. Seluruh siswa-siswi SMA 2 PSKD berangkat ke Yogyakarta sekitar pukul 11:00. Sebelum berangkat, rombongan SMA 2 PSKD memanjatkan doa memohon keselamatan selama perjalanan menuju Yogyakarta.
Ke
esokan harinya, sekitar pukul 03:00 pagi, tibalah rombongan SMA 2 PSKD di
Yogyakarta dengan selamat tanpa kekurangan apapun. Setelah berganti pakaian,
dan sarapan di rest area, rombongan SMA 2 PSKD melanjutkan perjalanan menuju
Candi Borobudur. Candi ini sangat terkenal hinggak ke mancan negara, dan candi
ini memang sangat indah. Beruntung kunjungan rombongan SMA 2 PSKD tidak
terganggu dengan cuaca. Selama berkeliling di Candi Borobudur, rombongan SMA 2
PSKD di pandu oleh pemandu yang ramah dan tidak segan-segan menjelaskan semua
tentang Candi Borobudur. Usai
berkeliling rombongan SMA 2 PSKD menyempatkan diri untuk berbelanja di pasar
yang sangat menarik, di pasar ini menjual souvenir seputar Candi Borobudur.
Selanjutnya,
rombongan SMA 2 PSKD melanjutkan wisatanya menuju Ketep Pass, kurang lebih 2
jam dari Candi Borobudur. Ketep Pass adalah suatu musium yang pemandangannya
langsung menghadap gunung merapi yang baru saja meletus sekitar 2 tahun lalu.
Namun dampak letusan gunung merapi tersebut masih terlihat di sepanjang
perjalanan menujut Ketep Pass, ada bebatuan sebesar truk dan pasir yang
menggunung di pinggir-pinggir jalan. Ketep pass juga berisi laporan atau
berita-berita mengenai aktivitas gunung merapi. Lokasi Ketep Pass berada di puncak Bukit Sawangan, yaitu pertengahan
antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Ketep Pass berada di ketinggian 1200
meter di atas permukaan laut, dan luas areanya kurang lebih 8000 meter persegi.
Setelah mengunjungi Ketep Pass,
rombongan SMA 2 PSKD menlanjutkan perjalanan menuju Imogiri. Dalam perjalanan
menuju Imogiri rombongan SMA 2 PSKD menyantap makan siang dengan menu khas
Yogyakarta, Gudeg. Setiba di Imogiri rombongan SMA 2 PSKD di sambut oleh
pamandu yang ramah. Imogiri adalah makam para kaum ningrat. Namun untuk menuju makan utama,
rombongan SMA 2 PSKD harus melewati 500-an anak tangga, tiap-tiap bagian anak
tangga memiliki makna tersendiri. Dalam
makam utama terdapat 4 gentong air suci, air ini di percaya masyarakat sekitar
dapat menyembuhkan penyakit. Makan ini didirikan antara tahun 1632-1640M oleh
Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokisumo, raja Mataram ke-1, dan merupakan
bangunan milik keratin kesultanan. Makam ini terletak disebelah selatan Kota
Yogyakarta, kurang lebih 45 menit ke arah selatan perjalanan menggunakan
kendaraan sendiri. Makan ini terletak di atas perbukitan yang juga masih satu
gugusan dengan Pegunungan Seribu. Setelah Mataram terpecah jadi 2 bagian, yaitu
Kasunan di Surakarta dan Kasultanan di Yogyakarta. Di salah satu tangga ke
makan ada sebuah nisan yang sengaja dijadikan tangga agar selalu di injak oleh
para peziarah yaitu nisan makan Tumenggung Endranata karena dianggap
mengkhianati Mataram.
Hari telah menjelang sore, sekitar
pukul 17:00 rombongan SMA 2 PSKD tiba di Hotel. Setelah pembagian kamar di
bacakan, seluruh siswa-siswi beristirahat dan kemudian menyantap makan malam.
Sebagian siswa ada pula yang berenang, bahkan tidak hanya siswa dan siswi yang
berenang, ada pula Kepala Sekolah dan guru yang ikut berenang bersama. Sungguh
kegiatan yang sangat menyenangkan, saat semua anggota sekolah tidak dibatasi
oleh jabatan.
Ke
esokan harinya rombongan SMA 2 PSKD menyantap makan pagi bersama di hotel, dan
segera bergegas menuju Candi Prambanan. Candi ini berlegenda sangat menarik,
yaitu Nyai Roro Jongrang dan anaknya. Legenda ini umum di masyarakat, sehingga
tidak asing lagi bagi rombongan SMA 2 PSKD. Setelah mengelilingi dan menikmati
arsitektur Candi Prambanan. Rombongan
SMA 2 PSKD juga mengelilingi candi-candi sekitar Candi Prambanan.
Usai menjelajahi Candi Prambanan,
rombongan SMA 2 PSKD menlanjutkan perjalanan ke Pusat Oleh-oleh. Banyak dari
siswa-siswi yang membeli Bakpia. Karna memang Bakpia khas Yogya terkenal enak
dan lezat. Ada berbagai macam Bakpia, mulai dari rasa coklat, keju, dan kacang
hijau. Bahkan ada pula Bakpia yang bagian luar kulitnya tebal, dan tipis.
@ Keraton Yogya |
Setelah
puas belanja oleh-oleh Bakpia, rombongan SMA 2 PSKD menyantap makan siang di
sebuat restoran sekitar Keraton Yogya, dan di lanjutkan mengunjungi Keranton
Yogya. Selama di Keraton rombongan SMA 2 PSKD di pandu oleh pemandu Keraton
atau prajurit Keraton. Namun, rombongan SMA 2 PSKD kurang beruntung di
karenakan hanya dapat mengelilingi bagian belakang saja, tidak dapat masuk ke
bagian dalam Keraton. Keraton Yogya
merupakan istana resmi Kesultanan Yogyakarta sampai tahun 1950 ketika
pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan kesultanan Yogyakarta
(bersama-sama Kadipaten Paku Alam) sebagai sebuah daerah berotomi khusu
setingkat dengan provinsi yang bernama Daerah Istimewa Yogyakarta. Keraton
Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono beberapa bulan pasca
perjanjian Gianti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah sebuah bekas
pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggarahain ini digunakan untuk
istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (kartasura dan Surakarta)
yang akan di makamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keratin
merupakan sebuah mata air, umbul pacethokan yang ada di tengah hutang beringan.
Sebelum sempat menempati keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam
di pesanggarahan Ambar Ketawang yang sekarang termaksud wilayah kecamatan
Gamping Kabupaten Sleman.
@ Benteng VredeBurg |
Kemudian
rombongan SMA 2 PSKD mengunjugi Benteng Vredeburg yang hanya berjarak puluhan
meter dari Keraton Yogya. Selama di benteng Vredeburg rombongan SMA 2 PSKD di
pandu oleh Pemandu yang ramah dan tidak segan-segan menjelaskan tiap-tiap
barang atau gambar di dalam Beteng Vredeburg. Dalam benteng ini di bagi 4
biorama, dan tiap biorama memiliki arti-arti tersendiri. Pada mulanya benteng
ini di bangun oleh Belanda untuk melawan Keraton Yogya, namun setelah Indonesia
merdeka, Benteng ini di jadikan sebagai museum.
Benteng Vredeburg berdiri terkait erat dengan lahirnya Kesultanan Yogyakarta.
Letak benteng hanya satu jarak tembak meriam
dari Keraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi
indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi,
intimidasi, penyerangan, dan blockade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng
tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan
memalingkan muka dan memusuhi Belanda.
Setelah itu, rombongan SMA 2 PSKD
berkunjung ke Malioboro yang hanya berjarak 4 meter dari Benteng Vredeburg.
Malioboro adalah pasar yang terkenal dengan harga murah dan kualitas yang juga
tak kalah oleh kualitas yang lain. Pasar ini sudah cukup terkenal hingga mancan
negara, bahkan banyak turis asing yang berbelanja oleh-oleh di Malioboro. Dalam
Malioboro banyak sekali yang menjual batik, dan kaos-kaos yang berthe
Yogyakarta. Mulai dari yang bergambar wayang, samapai tulisan “I LOVE
YOGYA”. Namun ada beberapa penyimpangan
di Malioboro, seperti para turis lokal atau mancan negara yang membuang sampah
tidak pada tempatnya.
Setelah puas berbelanja, rombongan
SMA 2 PSKD kembali ke hotel untuk beristirahat dan menyantap makan malam.
Pelayanan hotel Ruba Graha sangat memuaskan, menu makanannya pun cukup baik.
Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus |
Hari ke empat, 9 Mei 2013, rombongan
SMA 2 PSKD sarapan dengan tenang, dan di lanjutkan ibadah untuk mengucap syukur
atas Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Ibadah berjalan sangat baik dan khusu, tidak
ada siswa yang tidak ikut ibadah.
@ Hotel Ruba Graha |
Setelah ibadah, rombongan SMA 2 PSKD
bersiap-siap, dan check out dari hotel, dan melanjutkan wisata menuju Kasongan.
Rombongan SMA 2 PSKD tidak singgah lama di Kasongan, dan segera menuju restoran
untuk menyantap makan siang. Objek wisata selanjutnya adalah Goa Jatijajar. Goa ini ada karna proses alam,
di dalam goa ini terdapat 4 mata air, yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, Sendang Puser Bumi.
Namun hanya 2 mata air yang airnya dapat di rasakan oleh pengunjung,
dikarenakan batuan yang terdapat di sekitar mata air lainnya sangat licin
sehingga dapat membahayakan pengunjung. Sebelum memasuki goa,rombongan SMA 2 PSKD harus melewati beberapa anak tangga, dan ada juga patung
Dinosaurus yang bagian mulutnya mengeluarkan air. Didalam goa juga terdapat
beberapa patung kapur yang menceritakan beberapa kisah. Seperti Rama dan Sinta.
Goa Jatijajar terletak kira kira 21 km dari kota Gombong atau 42 km barat daya
kota Kebumen. Nama Jatijajar berasal dari kata jati dan jajar. Jati berarti
nama pohon, Jajar berarti sejajar .terdapat diorama yang menceritakan tentang
Legenda Raden Kamandaka. Legenda tersebut menunjukkan percintaaan abadi antara
Raden Kamandaka dan Dewi Ratna Ciptarasa. Di dalam goa terdapat 4 ( empat )
sendang, yaitu Sendang Mawar, Kantil Jombor, dan Puserbumi.
Setelah keluar dari Goa, rombongan
SMA 2 PSKD melanjutkan perjalanan menuju pusat Oleh-Oleh Getuk Goreng Sukaraja.
Sebagian siswa-siswi ada yang membeli Getuk ada pula yang membeli makanan
ringan untuk cemilan selama perjalanan pulang.
Sekitar pukul 19:00, rombongan SMA 2
PSKD tiba di restoran lokal untuk menyantap makan malam. Menu makan malamnya
sangat enak dan tidak mengecewakan. Setelah selesai menyantap makan malam,
rombongan SMA 2 PSKD kembali melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Sekitar
pukul 03:00 pagi, tibalah rombongan SMA 2 PSKD di Jakarta dengan selamat dan
tidak kekurangan apapun. Setiba di SMA 2 PSKD seluruh siswa-siswi dan beberapa
guru pendamping memanjatkan doa syukur atas keselamatan yang utuh sehingga tiba di
Jakarta dengan selamat.
keren..
BalasHapustapi buat angakatan saya mana bu ?
haha