SMA 2 PSKD

SMA 2 PSKD

Senin, 27 Mei 2013

Study Tour SMA 2 PSKD, Adventure in Yogya.


 
@ Candi Borobudur

Senin, 6 Mei 2013. Seluruh siswa-siswi SMA 2 PSKD berangkat ke Yogyakarta sekitar pukul 11:00. Sebelum berangkat, rombongan SMA 2 PSKD memanjatkan doa memohon keselamatan selama perjalanan menuju Yogyakarta.
 
 Ke esokan harinya, sekitar pukul 03:00 pagi, tibalah rombongan SMA 2 PSKD di Yogyakarta dengan selamat tanpa kekurangan apapun. Setelah berganti pakaian, dan sarapan di rest area, rombongan SMA 2 PSKD melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur. Candi ini sangat terkenal hinggak ke mancan negara, dan candi ini memang sangat indah. Beruntung kunjungan rombongan SMA 2 PSKD tidak terganggu dengan cuaca. Selama berkeliling di Candi Borobudur, rombongan SMA 2 PSKD di pandu oleh pemandu yang ramah dan tidak segan-segan menjelaskan semua tentang Candi Borobudur. Usai berkeliling rombongan SMA 2 PSKD menyempatkan diri untuk berbelanja di pasar yang sangat menarik, di pasar ini menjual souvenir seputar Candi Borobudur.
  
@ Ketep Pass
Selanjutnya, rombongan SMA 2 PSKD melanjutkan wisatanya menuju Ketep Pass, kurang lebih 2 jam dari Candi Borobudur. Ketep Pass adalah suatu musium yang pemandangannya langsung menghadap gunung merapi yang baru saja meletus sekitar 2 tahun lalu. Namun dampak letusan gunung merapi tersebut masih terlihat di sepanjang perjalanan menujut Ketep Pass, ada bebatuan sebesar truk dan pasir yang menggunung di pinggir-pinggir jalan. Ketep pass juga berisi laporan atau berita-berita mengenai aktivitas gunung merapi. Lokasi Ketep Pass berada di puncak Bukit Sawangan, yaitu pertengahan antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Ketep Pass berada di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, dan luas areanya kurang lebih 8000 meter persegi.
 
@ Imogiri
            Setelah mengunjungi Ketep Pass, rombongan SMA 2 PSKD menlanjutkan perjalanan menuju Imogiri. Dalam perjalanan menuju Imogiri rombongan SMA 2 PSKD menyantap makan siang dengan menu khas Yogyakarta, Gudeg. Setiba di Imogiri rombongan SMA 2 PSKD di sambut oleh pamandu yang ramah. Imogiri adalah makam para kaum ningrat. Namun untuk menuju makan utama, rombongan SMA 2 PSKD harus melewati 500-an anak tangga, tiap-tiap bagian anak tangga memiliki makna tersendiri. Dalam makam utama terdapat 4 gentong air suci, air ini di percaya masyarakat sekitar dapat menyembuhkan penyakit. Makan ini didirikan antara tahun 1632-1640M oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokisumo, raja Mataram ke-1, dan merupakan bangunan milik keratin kesultanan. Makam ini terletak disebelah selatan Kota Yogyakarta, kurang lebih 45 menit ke arah selatan perjalanan menggunakan kendaraan sendiri. Makan ini terletak di atas perbukitan yang juga masih satu gugusan dengan Pegunungan Seribu. Setelah Mataram terpecah jadi 2 bagian, yaitu Kasunan di Surakarta dan Kasultanan di Yogyakarta. Di salah satu tangga ke makan ada sebuah nisan yang sengaja dijadikan tangga agar selalu di injak oleh para peziarah yaitu nisan makan Tumenggung Endranata karena dianggap mengkhianati Mataram.

            Hari telah menjelang sore, sekitar pukul 17:00 rombongan SMA 2 PSKD tiba di Hotel. Setelah pembagian kamar di bacakan, seluruh siswa-siswi beristirahat dan kemudian menyantap makan malam. Sebagian siswa ada pula yang berenang, bahkan tidak hanya siswa dan siswi yang berenang, ada pula Kepala Sekolah dan guru yang ikut berenang bersama. Sungguh kegiatan yang sangat menyenangkan, saat semua anggota sekolah tidak dibatasi oleh jabatan.




Ke esokan harinya rombongan SMA 2 PSKD menyantap makan pagi bersama di hotel, dan segera bergegas menuju Candi Prambanan. Candi ini berlegenda sangat menarik, yaitu Nyai Roro Jongrang dan anaknya. Legenda ini umum di masyarakat, sehingga tidak asing lagi bagi rombongan SMA 2 PSKD. Setelah mengelilingi dan menikmati arsitektur Candi Prambanan. Rombongan SMA 2 PSKD juga mengelilingi candi-candi sekitar Candi Prambanan.
 
@ Candi Prambanan
            Usai menjelajahi Candi Prambanan, rombongan SMA 2 PSKD menlanjutkan perjalanan ke Pusat Oleh-oleh. Banyak dari siswa-siswi yang membeli Bakpia. Karna memang Bakpia khas Yogya terkenal enak dan lezat. Ada berbagai macam Bakpia, mulai dari rasa coklat, keju, dan kacang hijau. Bahkan ada pula Bakpia yang bagian luar kulitnya tebal, dan tipis.





@ Keraton Yogya

Setelah puas belanja oleh-oleh Bakpia, rombongan SMA 2 PSKD menyantap makan siang di sebuat restoran sekitar Keraton Yogya, dan di lanjutkan mengunjungi Keranton Yogya. Selama di Keraton rombongan SMA 2 PSKD di pandu oleh pemandu Keraton atau prajurit Keraton. Namun, rombongan SMA 2 PSKD kurang beruntung di karenakan hanya dapat mengelilingi bagian belakang saja, tidak dapat masuk ke bagian dalam Keraton. Keraton Yogya merupakan istana resmi Kesultanan Yogyakarta sampai tahun 1950 ketika pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan kesultanan Yogyakarta (bersama-sama Kadipaten Paku Alam) sebagai sebuah daerah berotomi khusu setingkat dengan provinsi yang bernama Daerah Istimewa Yogyakarta. Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono beberapa bulan pasca perjanjian Gianti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah sebuah bekas pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggarahain ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (kartasura dan Surakarta) yang akan di makamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keratin merupakan sebuah mata air, umbul pacethokan yang ada di tengah hutang beringan. Sebelum sempat menempati keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di pesanggarahan Ambar Ketawang yang sekarang termaksud wilayah kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
 
@ Benteng VredeBurg
 

Kemudian rombongan SMA 2 PSKD mengunjugi Benteng Vredeburg yang hanya berjarak puluhan meter dari Keraton Yogya. Selama di benteng Vredeburg rombongan SMA 2 PSKD di pandu oleh Pemandu yang ramah dan tidak segan-segan menjelaskan tiap-tiap barang atau gambar di dalam Beteng Vredeburg. Dalam benteng ini di bagi 4 biorama, dan tiap biorama memiliki arti-arti tersendiri. Pada mulanya benteng ini di bangun oleh Belanda untuk melawan Keraton Yogya, namun setelah Indonesia merdeka, Benteng ini di jadikan sebagai museum. Benteng Vredeburg berdiri terkait erat dengan lahirnya Kesultanan Yogyakarta. Letak benteng hanya satu jarak tembak meriam dari Keraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan, dan blockade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka dan memusuhi Belanda.

            Setelah itu, rombongan SMA 2 PSKD berkunjung ke Malioboro yang hanya berjarak 4 meter dari Benteng Vredeburg. Malioboro adalah pasar yang terkenal dengan harga murah dan kualitas yang juga tak kalah oleh kualitas yang lain. Pasar ini sudah cukup terkenal hingga mancan negara, bahkan banyak turis asing yang berbelanja oleh-oleh di Malioboro. Dalam Malioboro banyak sekali yang menjual batik, dan kaos-kaos yang berthe Yogyakarta. Mulai dari yang bergambar wayang, samapai tulisan “I LOVE YOGYA”.  Namun ada beberapa penyimpangan di Malioboro, seperti para turis lokal atau mancan negara yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

            Setelah puas berbelanja, rombongan SMA 2 PSKD kembali ke hotel untuk beristirahat dan menyantap makan malam. Pelayanan hotel Ruba Graha sangat memuaskan, menu makanannya pun cukup baik.


Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus


            Hari ke empat, 9 Mei 2013, rombongan SMA 2 PSKD sarapan dengan tenang, dan di lanjutkan ibadah untuk mengucap syukur atas Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Ibadah berjalan sangat baik dan khusu, tidak ada siswa yang tidak ikut ibadah.

@ Hotel Ruba Graha
            Setelah ibadah, rombongan SMA 2 PSKD bersiap-siap, dan check out dari hotel, dan melanjutkan wisata menuju Kasongan. Rombongan SMA 2 PSKD tidak singgah lama di Kasongan, dan segera menuju restoran untuk menyantap makan siang. Objek wisata selanjutnya adalah Goa Jatijajar. Goa ini ada karna proses alam, di dalam goa ini terdapat 4 mata air, yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, Sendang Puser Bumi. Namun hanya 2 mata air yang airnya dapat di rasakan oleh pengunjung, dikarenakan batuan yang terdapat di sekitar mata air lainnya sangat licin sehingga dapat membahayakan pengunjung. Sebelum memasuki goa,rombongan SMA 2 PSKD harus melewati beberapa anak tangga, dan ada juga patung Dinosaurus yang bagian mulutnya mengeluarkan air. Didalam goa juga terdapat beberapa patung kapur yang menceritakan beberapa kisah. Seperti Rama dan Sinta. Goa Jatijajar terletak kira kira 21 km dari kota Gombong atau 42 km barat daya kota Kebumen. Nama Jatijajar berasal dari kata jati dan jajar. Jati berarti nama pohon, Jajar berarti sejajar .terdapat diorama yang menceritakan tentang Legenda Raden Kamandaka. Legenda tersebut menunjukkan percintaaan abadi antara Raden Kamandaka dan Dewi Ratna Ciptarasa. Di dalam goa terdapat 4 ( empat ) sendang, yaitu Sendang Mawar, Kantil Jombor, dan Puserbumi.

            Setelah keluar dari Goa, rombongan SMA 2 PSKD melanjutkan perjalanan menuju pusat Oleh-Oleh Getuk Goreng Sukaraja. Sebagian siswa-siswi ada yang membeli Getuk ada pula yang membeli makanan ringan untuk cemilan selama perjalanan pulang.

            Sekitar pukul 19:00, rombongan SMA 2 PSKD tiba di restoran lokal untuk menyantap makan malam. Menu makan malamnya sangat enak dan tidak mengecewakan. Setelah selesai menyantap makan malam, rombongan SMA 2 PSKD kembali melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Sekitar pukul 03:00 pagi, tibalah rombongan SMA 2 PSKD di Jakarta dengan selamat dan tidak kekurangan apapun. Setiba di SMA 2 PSKD seluruh siswa-siswi dan beberapa guru pendamping memanjatkan doa syukur atas keselamatan yang utuh sehingga tiba di Jakarta dengan selamat.